Latest Post :
Recent Post

Durian Musangking

Durian Musang King terkenal dengan warna pekat kuning keemasan buahnya serta aromanya yang kuat, dengan daging buah yang lembut dan manis. Durian Musang King berasal dari negara Malaysia. Karena jumlah varietas ini hanya terbatas, maka harganya merupakan harga yang paling mahal di antara semua jenis Durian.

Buah
Bentuk: Bulat
Ukuran: Kecil
Berat: 1.5 – 2.5 kg
Berat Rata-rata: 2 kg

Kulit
Bentuk Duri: Cekung
Warna: Hijau
Tebal Kulit Rata-rata: 1.45 cm
Panjang Tangkai: Sedang

Isi
Warna Daging: Kuning Tua Keemasan
Tekstur: Creamy dan Padat
Ketebalan Daging: Sedang
Biji: Kecil

Durian Tanpa Sekat dan Tanpa Duri



Lombok tak hanya gudang objek wisata. Bumi Selaparang itu juga menyimpan kekayaan spesies tanaman unik. Durian, contohnya. Di Pulau Seribu Masjid itu terdapat 2 jenis durian unik; tanpa sekat dan tanpa duri. Si tanpa sekat dari luar sosoknya tak berbeda dengan durian biasa. Namun, saat dibelah tak nampak sekat yang lazim memisahkan buah dalam beberapa juring. Buah teronggok menempel pada kulit. Rasanya manis dan enak. Karena tanpa sekat daging buah jadi lebih banyak 5–10% ketimbang yang biasa. Sementara si gundul kulitnya tak berduri. Sosok buah bulat berwarna cokelat dengan permukaan kulit kasar. Absennya duri yang merupakan ciri khas durian membuat ia tidak mirip buah durian sama sekali. Dari tampilan luar ciri khas durian hanya terlihat dari tangkai buah. Tangkai buah si gundul persis durian biasa. Ketika dibelah sosok duriannya baru terlihat jelas. 
Pongge-pongge durian berukuran besar tersusun rapi dalam juring. Daging buah tipis berwarna kuning. Rasanya gurih, legit, dan kering. Dengan keunikan itu si gundul dan tanpa sekat layak jadi buah koleksi.

Pohon Suren

SUREN ( TOONA SURENI )
Klasifikasi
Kingdom : Plantae-Plants
Subkingdom : Tracheobionta – Vascular Plants
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass :Rosidae
Order : Sapindales
Famili: Meliaceae
Sinonim: Cedrela febrifuga Blume (1823), Toona febrifuga (Blume) M.J. Roemer (1946), Cedrela sureni (Blume) Burkill (1930).
Nama lokal/daerah: Suren, surian, surian amba (Sumatera).

Deskripsi botani 1)
Pohon berukuran sedang sampai besar, dapat mencapai tinggi 40-60 m dengan tinggi bebas cabang hingga 25 m. Diameter dapat mencapai 100 cm, bahkan di pegunungan dapat mencapai hingga 300 cm. Berbanir hingga tinggi 2 m. Kulit batang terlihat pecah-pecah dan seolah tumpang tindih, berwarna coklat keputihan, pucat hingga keabu abuan, dan mengeluarkan aroma apabila dipotong. Kayunya ringan, dengan gubal merah muda dan teras coklat
Kelebihan 2)
Kelebihan suren menurut Nurkhayat, daunnya tidak bisa untuk pakan ternak. Dengan kelebihan itu, menurut Nurkhayat, tanaman bisa tumbuh tanpa gangguan karena tidak ada yang memangkas daunnya untuk pakan ternak. “Jika sampai makan daun suren, ternak bisa mabuk,” jelas Nurkhayat.
Kegunaan / manfaat :
Sebagai kayu perkakas; papan; peti; kotak cerutu; kayu bangunan; plywood; rangka pintu & jendela ; kayu perkapalan; seni ukir & pahat; potlot; moulding.
Kayunya sering digunakan untuk lemari, mebel, interior ruangan, panel dekoratif, kerajinan tangan, alat musik, kotak cerutu, finir, peti kemas, dan konstruksi.
” Berdasarkan berat jenis, kekuatan, dan nilai dekoratifnya, kayu kibawang, salamander, mahoni, dan suren cocok untuk dijadikan bahan baku mebel indah. ” 3)
Sering ditanam di perkebunan teh sebagai pemecah angin. Jenis ini cocok sebagai naungan dan pohon di sepanjang tepi jalan. Kayunya bernilai tinggi dan mudah digergaji serta memiliki sifat kayu yang baik.
Beberapa bagian pohon, terutama kulit dan akar sering digunakan untuk ramuan obat, yaitu diare. Kulit dan buahnya dapat digunakan untuk minyak atsiri.
Berdasarkan penelitian, suren memiliki kandungan bahan surenon, surenin dan surenolakton yang berperan sebagai penghambat pertumbuhan, insektisida dan antifeedant (menghambat daya makan) terhadap larva serangga uji ulat sutera. Bahan-bahan tersebut juga terbukti merupakan repellant (pengusir atau penolak) serangga, termasuk nyamuk. 4)
“ Albasia rentan sekali oleh hama “Uter”. Hama ini akan menggerogoti batang sehingga keropos dan lama-lama pohon akan mati. Oleh karena itu, Andi menyarankan di sekitar lahan albasia harus ditanam pula tanaman suren.” 6)
Ir. Andi Ruswandi, Kasi Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dishutbun
Informasi Umum 5)
Suren ( Toona sureni ) dikenal dengan berbagai nama sesuai dengan daerah tempat tumbuh, seperti surian (Sumatra); surian wangi ( Malaysia ); danupra ( Philippina); ye tama (Myanmar); surian ( Thailand) dan nama perdagangannya yaitu limpaga. Kayunya berbau harum sehingga tahan terhadap serangan rayap maupun bubuk kayu dengan warna kemerahan.
Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan ketinggian 600 2.700 m dpl dengan temperature 22ºC. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan selain kayunya sebagai bahan bangunan, furniture, veneer, panel kayu dan juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk bahan baku obat diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai antibiotik dan bio-insektisida; sedangkan kulit batang dan buahnya dapat disuling untuk menghasilkan minyak esensial (aromatik).
Bentuk batang lurus dengan bebas cabang mencapai 25 m dan tinggi pohon dapat mencapai 40 sampai 60 m. Kulit batang kasar dan pecah-pecah seperti kulit buaya berwarna coklat. Batang berbanir mencapai 2 m.
Gubal kayu suren berwarna kemerahan, tekstur kayu kasar mempunyai struktur liang bergelang dengan ira yang bersimpul atau beralun. Kayu suren termasuk kelas awet sehingga termasuk ke dalam kelas kayu ringan.

Pohon Mahoni



Pohon Mahoni
di pinggir-pinggir jalan sebagai pohon pelindung

KLASIFIKASI

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Meliaceae
Genus: Swietenia (Tumbuhan berpembuluh) (Menghasilkan biji)
Spesies:
- Swietenia macrophylla (Mahoni daun besar)
                 - Swietenia mahagoni (Mahoni daun kecil)


Lukisan pohon

Tanaman mahoni merupakan tanaman tahunan, dengan tinggi rata-rata 5 - 25 m (bahkan ada yang mencapai lebih dari 30 m), berakar tunggang dengan batang bulat, percabangan banyak, dan kayunya bergetah. Daunnya berupa daun majemuk, menyirip genap, helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, tulang menyirip dengan panjang daun 3 - 15 cm. Daun yang masih muda berwarna merah dan setelah tua jreng..jreng.. bukan sulap bukan sihir, berubah menjadi hijau. Bunga tanaman mahoni adalah bunga majemuk, tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga silindris, berwarna coklat muda. Kelopak bunganya lepas satu sama lain dengan bentuk menyerupai sendok, berwarna hijau. Mahkota bunga silindris, berwarna kuning kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota. Kepala sari berwarna putih/kuning kecoklatan. Tanaman mahoni ini baru akan berbunga setelah usia 7 atau 8 tahun. Setelah berbunga, tahap selanjutnya adalah berbuah. Buah mahoni merupakan buah kotak dengan bentuk bulat telur berlekuk lima. Ketika buah masih imut berwarna hijau, dan setelah besar berwarna coklat. Di dalam buah terdapat biji berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan warnanya coklat kehitaman. Buah yang sudah renta alias tua sekali kulit buahnya akan pecah dengan sendirinya dan biji-biji pipih itu akan bebas berterbangan kemana angin meniup. Bila jatuh ke tanah yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman mahoni generasi baru

Syarat Tumbuh dan Perbanyakan
Tanaman mahoni ini merupakan tanaman tropis dan banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai. Tanaman ini dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai. Tanaman ini menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung (tidak ternaungi). Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang tahan banting, maksudnya... tahan hidup di tanah gersang. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup. Syarat lokasi untuk budi daya mahoni diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C.  Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji, bisa juga dengan cangkok atau okulasi. Untuk tanaman mahoni yang akan digunakan sebagai tanaman obat, maka tidak boleh diberi pupuk kimia (anorganik) maupun pestisida.Syarat lokasi untuk budi daya mahoni diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C.



Pemanfaatan
Tanaman mahoni banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan sebagai pohon pelindung. Pohonnya yang besar cocok untuk berteduh. Disamping itu karena sifatnya yang tahan panas/hidup di tanah gersang sehingga tanaman ini tetap bertahan menghiasi tepi jalan di beberapa daerah. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah barang baru, karena sejak jaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya, pohon asan, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang jalan Daendels (dari Merak sampai Banyuwangi). Dan sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubeler, furniture, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua (primadona utamanya tetep jati donk..). Untuk mahoni yang tua kayunya berwarna merah kecoklatan. Ada beberapa jenis mahoni yaitu mahoni berdaun kecil (Swietenia mahagoni) dan mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophilea). Swietenia mahagoni kualitas kayunya lebih bagus dibanding Swietenia macrophilea. Sedangkan kelebihan Swietenia macrophilea adalah lebih cepat tumbuh menjadi besar dan kayunya lempeng. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan wantek (tidak luntur). Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem (perekat), dan daun mahoni untuk pakan ternak.
Pemanfaatan mahoni sebagai obat sudah sejak tahun 70-an. Yang diambil adalah bijinya. Pada waktu itu cara konsumsinya masih sederhana (tanpa diolah) yaitu dengan menelan langsung bijinya setelah membuang bagian yang pipih. Konon banyak penyakit yang kabur setelah diobati dengan biji mahoni ini. Tapi rasanya yang pahit banyak dikeluhkan. Dewasa ini sejalan dengan semboyan back to nature, pengobatan dengan bahan-bahan dari alam mulai banyak dilirik. Manusia mulai lebih kreatif mengolah bahan-bahan dari alam yang akan digunakan sebagai obat. Biji mahoni sebagai bahan baku obat dikeringkan terlebih dahulu kemudian digiling halus menjadi serbuk.

Kayu Jati


Botanical name: Tectona Grandis

Family Name: Verbenaceae

Karakteristik dari kayu jati yang paling dikenal orang adalah karena keawetannya dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain. Selain itu pula karakter serat dan warnanya memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itulah harga kayu jati lebih mahal.

Pohon
Tinggi pohon bisa mencapai 50 meter dengan Ø hingga 1,2 meter. Umur pohon jati yang ideal untuk mendapatkan kualitas terbaik adalah di atas 40 tahun. Kecepatan tumbuh pohon jati relatif lambat sehingga densitas kayunya pun lebih baik. Untuk memperoleh Ø 40 cm dibutuhkan minimal 50 tahun masa tumbuh.

Warna Kayu
Coklat dan emas warna gelap pada kayu terasnya. Bagian kayu gubal berwarna krem atau bahkan putih kecoklatan. Pada beberapa jenis kayu jati terdapat warna kemerahan pada saat baru saja dibelah. Setelah beberapa lama di letakkan di udara terbuka dan terutama di bawah sinar matahari, warna tersebut akan berubah coklat muda.

Densitas
pada level MC rata-rata 12%, densitas kayu jati berada pada kisaran 700 - 930 kg/m3.

Keawetan
Kayu Jati tergolong pada kayu dengan kelas awet I. Memiliki daya tahan yang kuat terhadap jamur, busuk karena udara lembab atau serangan serangga. Kayu Jati juga memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan perubahan suhu.
Dengan karakteristik khusus yang dimiliki kayu jati yaitu kandungan minyak pada kayu Jati membuat kekuatan Jati lebih baik dari jenis kayu yang lain.

Pengeringan
Beberapa manufaktur menggunakan cara pengeringan yang sedikit berbeda pada kayu jati. Jika biasanya pada bentuk papan lembaran biasa masuk ke ruang pengering, mereka melakukan dengan cara membentuk kayu menjadi komponen setengah jati ke dalam ruang pengeringan. Disisakan sepersekian milimeter untuk proses amplas setelah pengeringan.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan kayu jati adalah sekitar 14-25 hari dengan temperature maksimum 80 derajat Celcius.

Proses Mesin & Konstruksi
Susunan serat kayu Jati yang kecil memudahkan proses mesin dengan hasil yang halus dan rata. Bisa dihasilkan kepala kayu yang halus pada saat proses pemotongan melawan arah serat.
Karena kelebihan kayu Jati dari warna serat dan kelas awetnya, sebagian besar produsen furniture atau pemakai kayu jati tidak melapiskan bahan finishing karena lapisan minyak/lilin alaminya sudah merupakan bahan pengawet.

Sertifikasi
Saat ini konsumen (terutama di Eropa & Amerika) menuntut adanya sertifikasi pada seluruh produk furniture dari kayu Jati.
Di Indonesia kayu jati hanya bisa diperoleh/dibeli dari Perum Perhutani, sebagai instansi pemerintah yang berkuasa penuh untuk perawatan dan pengawasan distribusi kayu jati di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.

Budidaya Jabon

POHON JABON adalah Tanaman Kayu Keras yang cepat tumbuh, Tanaman Jabon termasuk famili Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1000 meter dari permukaan laut, pada jenis tanah lempung, podsolik cokelat dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang ber-aerasi baik.

Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai 9 M dengan diameter (garis tengah ingkar batang) 11 cm. Pada usia antara 5 dan 6 tahun lingkar batangnya bisa mencapai 150 cm (diameter 40 cm sampai 50 cm), diameter pertumbuhan antara 5 cm sampai 10 cm/tahunPohon Jabon yang tumbuh dihutan pernah ditemukan mencapai tinggi 45 M dengan diameter lebih dari 100 cm.

Bentuk tajuk tanaman jabon seperti payung dengan sistem percabangan melingkar, daunnya tidak lebat, batang lurus silindris dan tidak berbanir dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus. Batangnya bebas cabang sampai 60% dari keseluruhan tinggi batang, cabang rontok sendiri (self purning)
.
Warna kayunya putih krem (kuning terang) sampai sawo kemerah-merahan. Kayunya mudah dikeringkan, mudah dipaku dan di lem, susutnya rendah. Sangat mungkin dimanfaatkan oleh Industri Furniture, Plywood / Kayu Lapis, Batang Korek Api, Alas Sepatu, Papan, Peti, bahan kertas Kelas Sedang.

Pohon Jabon usia 6 tahun sudah dapat di panen, Usaha Kebun JABON menguntungkan dan menjanjikan.

Mangga Manalagi

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Mangga Mahathir

Asal-usul mengapa mangga ini diberi nama Mahathir tidak cukup jelas untuk ditelusuri, namun diyakini bahwa mangga yang berasal dari Kinabalu Malaysia ini mengambil nama Mahathir, mantan Perdana Menteri Malaysia yang dikenal sebagai "orang kuat" yang berkuasa cukup lama di Malaysia, dan personifikasi tersebut menggambarkan mangga Mahathir sebagai mangga yang berukuran besar, mengikuti nama besar mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad.


Mangga Mahathir sebenarnya sudah tersebar cukup lama di Indonesia, namun hanya ditanam sebagai tanaman buah koleksi para penghobi tanaman maupun ditanam oleh mereka yang sering keluar masuk ke Malaysia, entah karena pekerjaannya maupun mereka yang mencari dan mendapatkan bibit dari para TKI yang bekerja di Malaysia, kasusnya sama persis dengan saat durian D24, sawo jumbo CikuMega 19, dan durian D197 alias durian Musangking dimasukkan dan dikenalkan pertama kali ke Indonesia. Mereka inilah yang berperan besar dalam memasukkan dan mengenalkan mangga Mahathir ke Indonesia. 
 
Daun mangga Mahathir sangat khas, berukuran cukup panjang dan lebar dengan bentuk daun bergelombang dan berurat (urat daun kelihatan menonjol). Ciri khas lainnya adalah jika sepotong kecil daun tua diremas di antara ibu jari dan jari telunjuk, akan mengeluarkan aroma khas berbau sengir yang umumnya tidak dimiliki oleh varietas-varietas mangga lainnya. Jika mangga lain mempunyai percabangan dan ranting yang tumbuh ke atas atau samping, maka percabangan dan ranting mangga Mahathir cenderung lemas dan tumbuh menjuntai ke bawah, oleh karena itu pengaturan arah pertumbuhan cabang dan ranting harus dilakukan seawal mungkin dengan mengikat cabang/ranting pada ajir bambu. Jika tanaman tumbuh membesar, pemberian para-para penyangga dari bambu atau kayu akan membuat arah pertumbuhan cabang dan ranting muda menjadi lebih teratur dan lebih baik.
 
Mangga Mahathir tergolong mangga genjah karena relatif mudah berbunga dan berbuah pada umur tanaman yang masih muda, karena dari bibit pertama ukuran sejengkal yang tumbuh dengan cepat, diambil beberapa entres dan entres tersebut kemudian disambungkan ke batang bawah mangga lokal berukuran sejempol tangan orang dewasa, kemudian bibit baru tersebut ditanam dalam pot, bibit tersebut ternyata mampu berbunga dan berbuah kurang dari satu setengah tahun pasca sambung. Sementara bibit pertama sedikit lebih lambat berbunga, kurang dari 2 tahun. Penyebab utamanya adalah karena bibit yang ditanam pertama tersebut berbatang bawah masih muda, lebih kurang berukuran sebesar pensil. Secara umum, tanaman mangga Mahathir relatif mudah berbunga dan berbuah meski bibit disambungkan ke batang bawah mangga lokal berukuran kecil. Dengan perawatan intensif, khususnya pemberian pupuk yang benar disertai pemangkasan teratur, pembungaan dan pembuahan dapat dipacu tanpa harus menggunakan zat pengatur tumbuh tertentu, senyawa anti retardant untuk menghambat pertunasan seperti paclobutrazol, misalnya. Tanaman buah dalam pot (tabulampot) mangga Mahathir pun terbukti gampang berbuah meski tanaman masih berumur cukup muda, kurang dari setahun dari bibit sambung pucuk atau sambung susu.
 
Bentuk buah mangga Mahathir sangat khas dengan ciri ujung buah berbentuk seperti paruh burung dan bentuk buah ini nyaris seragam sehingga dari bentuk buahnya yang seragam inilah kita bisa mengidentifikasi mangga Mahathir dengan mudah. Keterbatasan jumlah pohon induk menyebabkan sumber entres sebagai bahan perbanyakan bibit tanaman juga terbatas, sehingga keseragaman bentuk dan ukuran buah masih bisa terjaga dengan baik.
 
Dalam kondisi normal dan tingkat kesuburan tanah yang sedang sampai tinggi, pentil buah terbentuk cukup banyak pasca persarian bunga selesai, sekitar 5-7 buah untuk setiap tandan bunga. Mengingat ukuran buahnya yang tidak lazim, kebanyakan hanya menyisakan 1 hinggq 3 buah per tandan bunga yang akhirnya tumbuh dan berkembang sempurna hingga mencapai ukuran buah yang maksimum, dengan kisaran bobot per buah mencapai 1,7 hingga 3 kg. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah dan ukuran buah menjadi lebih maksimal, aplikasi pupuk berkadar fosfat (P2O5) tinggi serta kadar kalium/potassium sedang, sangat disarankan sebelum tanaman memasuki periode berbunga. Kombinasi antara pupuk SP36 plus KCl adalah contoh pupuk yang bisa diaplikasikan, namun jika ingin lebih praktis, maka aplikasi pupuk MKP (Mono Kalium Phosphat) yang mengandung 50% fosfat dan 30% kalium adalah pilihan terbaik. Pasca persarian bunga selesai dan mulai terbentuknya pentil buah, lakukan pemupukan berikutnya menggunakan kombinasi antara pupuk yang mengandung unsur kalium (K2O) tinggi (pupuk KCl) dengan tambahan unsur nitrogen (urea) dan kalsium serta sedikit tambahan unsur mikro boron. Jika pertimbangan kepraktisan menjadi prioritas, maka gunakan pupuk KNO3 plus kalsium dan boron untuk mengurangi kerontokan bakal buah sekaligus memperbaiki kualitas buah secara keseluruhan, seperti : ukuran buah, warna buah, tekstur daging buah (tidak berair namun lembut), dan tentu saja rasa buah yang menjadi lebih baik (lebih manis). Jangan lupa untuk membungkus buah sedini mungkin sejak terbentuknya pentil buah untuk menghindari serangan lalat buah. Penggunaan kertas koran bekas maupun kertas bekas pembungkus semen adalah pilihan terbaik, dengan membungkus buah satu per satu karena ukurannya yang besar. Penggunaan kertas koran maupun kertas bekas pembungkus semen terbukti mampu menjaga buah dari serangan lalat buah sehingga tampilan kulit buah menjadi mulus sempurna. Pembungkus dari bahan plastik (plastik kresek, misalnya) mengakibatkan iklim mikro menjadi lembab dan bisa mengundang datangnya jamur, apalagi jika pembungkus plastik tersebut tidak diberi lubang angin sama sekali.
  
Kulit buah berwarna hijau muda kekuningan saat buah masak fisiologis dan siap untuk dikonsumsi, dan jika dikupas maka akan terlihat daging buah berwarna kuning dengan sedikit warna oranye di daging buah bagian dalam dekat kulit biji. Daging buah sangat tebal namun lembut karena seratnya sangat halus, sama sekali tidak meninggalkan rangkaian serat-serat di gigi saat daging buah dikunyah. Rasa manisnya sangat khas, tidak menyengat seperti namdokmai atau khiosawoei yang masak sempurna, dengan sensasi rasa masam yang tipis sekali, yang hanya muncul saat-saat tertentu ketika daging buah beradu dengan lidah. Karena ukurannya yang super jumbo, dibutuhkan 3 piring makan untuk menampung irisan daging dari 1 buah mangga saja, dan sepertinya, porsi daging buah sebanyak ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 4 hingga 5 orang sekaligus, ruarrrrrr biasa.............
 
Biji mangga Mahathir tergolong sangat kecil dibanding ukuran buah secara keseluruhan, namun keping lembaga yang kecil tersebut terbungkus dalam kulit biji (pericarp) yang lumayan besar, memanjang dari bagian pangkal hingga ke ujung buah, namun hal ini tidak mempengaruhi persentase daging buah yang dapat dikonsumsi karena secara keseluruhan biji tersebut berukuran sangat tipis.
  
Jika ingin menanam mangga ini, pilihlah bibit yang diperbanyak secara klonal (bibit vegetatif) yang bukan berasal dari biji. Bibit vegetatif tersebut bisa dipilih mulai dari bibit okulasi (tempel mata), bibit sambung sisip (tempel ranting muda), bibit sambung pucuk (top grafting), maupun bibit sambung susuan dari tanaman induk terpilih. Bibit vegetatif ini pasti memiliki sifat genetik yang sama persis dengan sifat genetik tanaman induknya sehingga penanam akan memperoleh tanaman mangga yang benar-benar mangga Mahathir, sehingga investasi waktu yang dihabiskan untuk membesarkan hingga tanaman berbuah bisa terbayar.
 
 
Support : Creating Website | Kebun Buah | eXan
Copyright © 2011. Serbuk Sari - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by eXan
Proudly powered by Blogger
Informasi, saran, kritik dan artikel dapat anda kirimkan ke email: mwcsalaman@gmail.com terima kasih semoga bermanfaat.....amiiin